Sabtu, 31 Mei 2014

Bertemu Kembali


       FlashFict yang Cinderella MoP kata guru gua gak bisa disebut FlashFict itu lebih bagus kalo di lanjut alias di bikin cerpen atau novel. nah karena Gua mau nyeimbangin karakter di cerita sebelumnya jadi gua bikin lanjutannya juga sama dikitnya, jadi jangan protes yak! 

Bertemu Kembali

(Second Story of Cinderella MoP)

Aku berlari memasuki tempat lesku karena Aku tahu ujian telah dimulai 10 menit lalu, Aku langsung memasuki ruangan dengan permisi dan duduk dengan nafas tersenggal – senggal, guru pembimbingku memberikan lembar soal serta lembar jawaban.

Saat Aku mencari Pensil untuk mengisi LJK yang diberikan, Aku baru menyadari Pulpenku hilang dan Aku teringat sosok yang mengalihkan perhatianku, Pulpenku ada padanya.

‘Ahsudahlah, Aku bisa membelinya lagi’ Pikirku dan dengan segera menyelesaikan ujianku.

****


Sepulang dari sekolahku kali ini Aku akan mencari hadiah ulang tahun untuk sahabatku, sahabat yang berbeda sekolah denganku, Aku mengenalnya karena dia satu SMP denganku dan juga teman mainku saat di rumah.  Aku menyusuri toko musik untuk membeli hadiah.

“Mas, Ada pick gitar gak?” tanyaku pada penjaga toko.

“Wah, lagi kosong dek.” Balasnya singkat. Aku menunduk kecewa.

“Yaudah deh Mas, makasih ya.” ucapku lalu pergi dan melewati pembeli laki – laki seumuranku yang menatapku dan tersenym kearahku, Aku pun membalas senyumnya karena Aku merasa pernah melihatnya.

Aku terus mencari hadiah untuk sahabatku sebari memikirkan seseorang yang Aku temui di Toko musik tadi. Aku berusaha mengingat orang tersebut hingga Aku ingat akan seseorang yang Aku pinjamkan pulpen pada Gathering kemarin. ‘Yak! Dialah orangnya, mengapa Aku tidak menyadarinya dari tadi’ pikirku lalu tersenyum kecil.

Setelah Aku menemukan apa yang Aku cari. Aku segera Pulang untuk membungkusnya dan beristirahat.

****

Hari ini Aku terlambat untuk Pulang karena rapat pengurus Pramuka dan Aku akan terlambat pergi ke Ulang tahun Sahabatku Frisya. Sesampainya Aku di rumah Aku dengan segera pergi ke kamar mandi lalu mengganti pakaianku dan pergi dengan membawa hadiah Ulang tahun Frisya. Ibuku yang melihat tingkahku hanya menggeleng heran.

Saat Aku sampai, keadaan rumah Frisya sudah ramai dengan teman lama kami dan teman sekolah Frisya.

“Shania…” teriak Frisya menghampiriku.

“Maaf Telat.” Ucapku meminta maaf.

“Yaudah gak apa – apa” balasnya memaafkan.

“eh iya, Selamat Ulang tahun Frisya Annabilla!” ucapku memberikan bungkusan yang cukup besar padahal isinya hanya sebersar uang logam.

“Makasih Shania. Oh ya, Aku juga mau kenalin pacar baru Aku tapi dia belum datang.” Balasnya.

“Pacar? Cieee, Sahabatku yang satu ini akhirnya punya pacar.” Ucapku.

“Iya dong, Kamu?” tanyanya dengan pipi memerah.

“Masih Jomblo” balasku sebari tersenyum.

“Eh, itu pacar Aku.” Ucapnya sebari menunjuk seorang laki – laki yang baru datang.

“Selamat ulang tahun Frisya.” Ucap orang tersebut lalu memeluk Frisya.

“Shania, Ini Albar pacar Aku. Albar, Ini Shania temen SMPku yang masih akrab sampe sekarang.” Ucap Frisya memperkenalkan kami.

“Shania Karenia?” tanyanya.

“Iya, Kamu…” balas Shania terhenti karena terpotong.

“Bentar.” Potong Albar. “Ini.” Sambungnya memberikan pulpenku dan Aku pun meraihnya.

“Sebenernya Aku pengen kasih kamu pas ketemu di toko musik, tapi kamu malah pergi duluan.” Ucapnya.

sumber : disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank's udah luangin waktu buat baca artikelKUTU. "Pembaca yang baik adalah penbaca yang dapat memberikan komentar". pepatah jepang mengatakan "satu perkataan baik dapat menghangatkan dua musim dingin" jadi berkomentarlah yang baik dan sopan. tanpa pembaca yang berkomentar blog ini bukanlah apa - apa. ~salam GAmartia (@GalihAmartia)